Kampanye Dialogis Tingkatkan Kualitas Demokrasi, KPU Harus Perbanyak

By Admin

nusakini.com--Mendagri Tjahjo Kumolo, berpandangan bahwa dalam masa kampanye Pemilu 2019 yang dimulai pada 23 September 2018 dan berakhir pada 14 April 2019 nanti dapat lebih memperbanyak metode kampanye dalam bentuk dialogis. Ia menuturkan bahwa harapan besar dari kampanye, yaitu bagaimana bisa meningkatkan kecerdasan masyarakat berpartisipasi untuk berdemokrasi yang lebih beretika dan bermartabat, bukan hanya sebatas mengumpulkan massa. 

Tjahjo, menambahkan, KPU sebagai penyelenggara bisa lebih memberikan ruang kampanye dialogis, baik partai politik, Tim Sukses, calon legislatif dan pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan konstituennya atau masyarakat pada umumnya. 

"Kampanye dialogis memberikan ruang yang lebih strategis dan efektif sebagai ajang adu gagasan, adu konsep, adu program dibandingkan dengan yang sifatnya hanya mengumpulkan massa sembari disuguhkan tontonan dan hiburan belaka", tuturnya. 

Kampanye efektif adalah kampanye dialog, para calon pemilih nantinya akan memiliki rasa kedekatan dari hati ke hati, membangun sikap dan pilihan politik yang lebih rasional, ujarnya. 

Dari aspek biaya kampanye dialogis lebih murah, dan lebih efektif serta membangun narasi - narasi gagasan yang bersifat dua arah.  

Prinsipnya "berkampanye secara cerdas dan bermartabat hindari unsur SARA, ujaran kebencian, hoax, fitnah serta politik uang". Masyarakat harus lebih cerdas lagi berdemokrasi, pungkas Tjahjo.(p/ab)